Sabtu, 24 Desember 2011

Kamis, 08 Desember 2011

siluete





menemukan moment menarik dari matahari membuat saya segera mengambil kamera dan langsung menuju seberang rumah, begitu indah terlihat oleh mata suasana sore hari itu. Fenomena dari matahari terbenam membuat imajinasi saya timbul dan mendokumentasikannya melalui karya photo.

Minggu, 04 Desember 2011

monkey forest Ubud


The Ubud Monkey Forest is a nature reserve and temple complex in UbudBali. It houses approximately 340 Crab-eating Macaque (Macaca fascicularis) monkeys (32 adult males, 19 male sub adult, 77 adult females, 122 juvenile and 54 infants).[1] There are four groups of monkeys each occupying different territories in the park. The Sacred Monkey Forest is a popular tourist attraction in Ubud, and is often visited by over 10,000 tourists a month.[2] The forest comprises approximately a tenth of a square kilometer (approximately 27 acres)[3] and contains at least 115 different species of trees.[4] The Monkey Forest contains the Pura Dalem Agung Padangtegal temple as well as a "Holy Spring" bathing temple and another temple used for cremation ceremonies.[5] The Monkey Forest is owned by the village of Padangtegal and village members serve on the Monkey Forest's governing council. The Padangtegal Wenara Wana Foundation manages the Monkey Forest and serves to maintain its sacred integrity and to promote the sacred site as a destination for visitors.[2]

Wikipedia

Selasa, 29 November 2011

fire dance



                    Tarian ini merupakan salah satu jenis tarian modern yang di adopsi dari tarian tradisional yang pernah ada. Seperti di bali, dulu dikenal dengan tari Sang Hyang Jaran, dan sampai saat ini masih di lestarikan. begitu halnya dengan fire dance yang terlihat menari-nari dengan memainkan api sebagai media.

                 Dijelaskan dalam Wikipedia tentang fire dance, "Fire dancing (also known as "fire twirling," "fire spinning," "fire performance," or "fire manipulation") is a group of performance arts or disciplines that involve manipulation of objects on fire. Typically these objects have one or more bundles of wicking, which are soaked in fuel and ignited.
Some of these disciplines are related to juggling or baton twirling (both forms of object manipulation), and there is also an affinity between fire dancing and rhythmic gymnastics. Firedancing is often performed to music. Fire dancing has been a traditional part of cultures from around the world, and modern fire performance often includes visual and stylistic elements from many traditions.
Fire dancing is a very dangerous performance art, and fire safety precautions should always be taken".

Thank's to Parwata Wayan  untuk atraksinya yang sangat indah.
Photo ini diambil dengan kamera poket, Sony DSC W270

Jumat, 04 November 2011

bade dalam pelebon / ngaben


Ngaben, or Cremation Ceremony, is the ritual performed in Bali to send the deceased to the next life. The body of the deceased will be placed as if sleeping, and the family will continue to treat the deceased as sleeping. No tears are shed, because the deceased is only temporarily not present and will reincarnate or find his final rest in Moksha (freeing from the reincarnation and death cycle).
The proper day of the ceremony is always a matter of consulting a specialist on ceremony days. On the day of the ceremony, the body of the deceased is placed inside a coffin. This coffin is placed inside a sarcophagus resembling a buffalo (Lembu) or in a temple structure (Wadah) made of paper and wood. The buffalo or temple structure will be carried to the cremation site in a procession. The procession is not walking in a straight line. This is to confuse bad spirits and keep them away from the deceased.
The climax of Ngaben is the burning of the whole structure, together with the body of the deceased. The fire is necessary to free the spirit from the body and enable reincarnation.
Ngaben is not always immediately performed. For higher caste members it is normal to perform the ritual within 3 days. For lower caste members the deceased are buried first and later, often in a group ceremony for the whole village, cremated.


sore hari di Sawah KutaRaga






keindahan sang bunga

Jepun Bali
Bunga ini banyak di gunakan sebagai sarana persembahyangan di Bali.

Jepun Jepang
Jenis bunga ini sempat menjadi primadona beberapa tahun yang lalu, karena memiliki keindahan dan batang serta bunganya dapat dimodifikasi bahkan harganya sempat mencapai puluhan sampai ratusan juta

Rabu, 19 Oktober 2011

Kunti Sraya perform

Dewi Kunti juga diceritakan dalam cerita Kunti Sraya bertapa di Pura Dalem untuk memohon agar bencana wabah penyakit yang menyerang Kerajaan Indra Prasta segera dapat diatasi oleh Dewi Durgha. Saat Dewi Kunti diuji agar menyerahkan salah seorang putranya sebagai santapan Dewi Durgha, ternyata Dewi Kunti bersikap ragu-ragu. Cinta Dewi Kunti pada putra-putranya menyebabkan Dewi Kunti ragu-ragu mengorbankan putra-putranya itu. Antara cinta pada anak dan bakti pada Tuhan dengan keikhlasan berkorban sungguh sesuatu yang sulit.
Karena keragu-raguannya itulah roh Raksasa Kalika masuk ke dalaman diri Dewi Kunti. Karena ada roh Kalika dalam diri Dewi Kunti maka Sahadewa, putranya, diseret dijadikan persembahan untuk santapan Dewi Durgha. Dewi Kunti benar-benar telah kehilangan kesadaran diri sebagai ibu. Tetapi Sahadewa sangat ikhlas berkorban demi keselamatan negara. Karena keikhlasannya itulah Dewa Siwa masuk ke dalam diri Sahadewa. Karena ada Dewa Siwa di dalam diri Sahadewa maka dua raksasa yaitu Kalantaka dan Kalanjaya yang menyebarkan wabah di Indra Prastha dapat dikalahkan oleh Sahadewa.
Demikian juga Dewi Kunti dapat diselamatkan dari pengaruh roh Kalika, sehingga Dewi Kunti kembali sadar sebagai sedia kala. Inilah yadnya seorang putra kepada negara dan kepada ibunya. Dalam cerita Kunti Sraya ini ada nilai-nilai kehidupan yang patut kita renungkan. Dewi Kunti meskipun sebagai ibu dari Pandawa, saat ada masalah negara ikut juga berusaha berjuang mengatasi masalah negara meskipun dalam wujud doa.
Doa sesungguhnya amat utama dalam menuntun hidup agar rohani selalu terawat dengan baik. Karena rohani itulah sebagai kemudi kehidupan manusia. Dewi Kunti dalam usaha mulianya mendapatkan godaan besar menjadi korban raksasa Kalika. Sahadewa sebagai putra berhasil membangun kekuatan spiritual dari Dewa Siwa, hal itu pun terjadi karena usaha Dewi Kunti yang sampai menjadi korban kemasukan roh jahat Kalika. Sebagai putra, Sahadewa pun bangkit menyelamatkan negara dari bencana dan juga menyelamatkan ibunya dari pengaruh buruk Kalika.
Negara Indra Prastha dan Ibu Kunti pun selamat dari bencana. Ceritra ini sebagai visualisasi pengabdian ibu dan putranya untuk keselamatan negara. Usaha ibu dan putra dalam menyelamatkan negara ini patut menjadi sesuluh antara generasi tua dan muda dewasa ini. * I Ketut Gobyah

Minggu, 09 Oktober 2011

Oldig on ekspresion

Orang tua ini tak pernah merasa lelah walau sudah usia senja,, beliau adalah seorang tukang banten yang selalu rajin Ngayah di Pura,, 

Maxhelar is............

Mohon dukungan dan Doa dari saudara2 semua,, besok saya akan mengikuti lomba Lawak di UNHI denpasar,, semoga lancar,, aman dan terkendali,,,, Sesuatu banget,,,, hahayyyy

Sabtu, 08 Oktober 2011

Dinamisnya Barong



Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak.


Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan yang lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda). Tari Barong Ket diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.





Kamis, 06 Oktober 2011

Dewa wedding Ceremony





Barong Ket


Dalam serangkaian Utsawa Bali Sani II Universitas Hindu Indonesia (UNHI) denpasar melaksanakan beberapa jenis lomba yang bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya.
Beraneka jenis lomba-lomba diadakan, salah satunya adalah Lomba Bapang Barong dan Kendang.

Rabu, 05 Oktober 2011

barong on shoooottt



saya dapatkan ini saat Lomba bapang barong di UNHI Denpasar tanggal 4 Oktober 2011

Kamis, 29 September 2011

Strawberry


Kesegaran buah strawberry yang membangkitkan selera dengan tone yang merekah,, menambah kesegaran buah ini.
Adapun manfaatnya yaitu: 
- stoberi mengandung provitamin A, vitamin B1, B dan C.
- stobery mengandung antioksidan untuk melawan zat radikal bebas.
- strawbery memiliki kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti :
a. mengobati gangguan kesehatan pada kandung kemih.
b. menjadi anti virus
c. menjadi anti kanker

Senin, 26 September 2011

fruit

beraneka macam buah segar ini bisa ditemui di pasar Candi Kuning Bedugul- Bali

sate babi

Salah satu jenis sate yang banyak terdapat di Bali, bahan dasarnya adalah daging babi yang di kombinasikan dengan berbagai macam bumbu bali.

sate lilit

Sate lilit Bali (Balinese Minced Seafood Satay) is probably one of the most popular authentic Balinese Dishes apart from Suckling Pig (Babi Guling) and Bebek Betutu. Even sometimes Sate lilit is served as accompaniment for Suckling Pig and other Balinese Dishes. It is made either from pork, beef, chicken and seafood.  This is the first time I tried to make it. I used fish fillet instead. The delicate flavour of fish is greatly improved if you can find spears of fresh lemongrass to use as skewers, and if you can cook them over a fire ofcoconut husks rather than charcoal. Since it's difficult to find lemongrass here, I used wooden skewer instead. Nonetheless, even with wooden skewers and a standard charcoal grill, you will get a marvellous taste.  If you want to cook it at home, here is the recipe for you.